JAKARTA--Pemerintah Indonesia diminta untuk mencermati penempatan
pasukan cadangan Amerika Serikat (AS) sebanyak 2.500 personil marinir di
Darwin, Australia.
Demikian imbauan anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Muzani terkait
pernyataan Presiden AS, Barrack Obama bahwa negaranya menyiapkan pasukan
cadangan untuk membantu Indonesia bila terjadi bencana alam.
"Pemerintah harus mencermati dengan baik setiap pergerakan pasukan AS
itu. Tak ada negara lain membantu tanpa ada maksud lain. Pemerintah
harus mengantisipasi keberadaan pasukan AS tersebut," ungkap Muzani,
Ahad.
Muzani memprediksi, penempatan pasukan cadangan AS di Darwin,
Australia tak lain karena AS sangat berkepentingan dengan Papua dimana
ada perusahaan PT Freeport.
"AS punya kepentingan langsung dengan Papua yang sampai saat ini tak
kunjung selesai. Penempatan pasukan cadangan itu adalah alasan yang
mengada-ada, tidak masuk akal sama sekali bila untuk membantu Indonesia
menghadapi bencana alam," ujar Muzani.
Selain punya kepentingan terhadap Papua, penempatan pasukan tersebut
juga bisa mengancam dan membahayakan NKRI.
"Itu bisa mengganggu kedaulatan negara kita, mengancam NKRI.
Indonesia perlu protes ke Australia kenapa ditempatkan di Darwin karena
Darwin berhadapan langsung dengan Papua, yang jaraknya hanya 800
kilometer," kata Muzani.
Ia menyebutkan, bila terjadi bencana alam di suatu negara, maka yang
bersangkutanlah yang harus bertanggung jawab dan menyelesaikannya. Di
Thailand misalnya, terjadi banjir, yang bertanggung jawab adalah negara
Thailand sendiri. Di Indonesia ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana
yang bertanggung jawab dengan dan Rp3 triliun,
"Tiba-tiba kok AS mau menjadi pahlawan bila ada bencana di
Indonesia. Kalau negara lain ingin membantu, harus berdasarkan
persetujuan negara yang bersangkutan," kata Muzani.
Tak hanya itu saja, penempatan pasukan cadangan AS itu juga diduga
melecehkan bangsa Indonesia seolah-olah tak mampu menanggulangi bencana.
"Itu sama artinya melecehkan Indonesia, seolah-olah tak mampu
menanggulangi bencana. Pemerintah harus waspada soal penempatan pasukan
AS itu," pungkas Muzani.
Sebagaimana diketahui, Presiden AS, Barrack Obama mengatakan, bahwa
pihaknya menempatkan 2.500 personil marinir sebagai pasukan cadangan di
Darwin guna membantu Indonesia kala menghadapi.
|