Tanpa sadar sehari-hari kita melakukan pemborosan. Kenali apa saja hal
kecil yang bisa berpotensi menguras kantong Anda secara diam-diam.
1.
Telat bayar tagihan Denda dengan jumlah yang kecil memang
kesannya sepele. Tapi lama-lama tak terasa akan menjadi banyak. Usahakan
selalu tepat waktu dalam membayar berbagai tagihan listrik, telepon,
Internet, sampai kartu kredit. Gunakan fitur pengingat di kalender
ponsel, bila Anda tipe pelupa. Jika lembar tagihan belum datang dan
tenggat tagihan sudah dekat, sebaiknya hubungi perusahaan bersangkutan
untuk mengetahui jumlah tagihan. Apalagi untuk kartu kredit, terlambat
bukan hanya membayar denda, tapi juga bunga.
2.
Pembelian yang tidak masuk akal Sering wanita membeli
pakaian yang terlalu besar dengan niat membawanya ke tukang jahit. Atau
sebaliknya, terlalu kecil dengan harapan suatu saat akan pas di badan
setelah diet habis-habisan. Percayalah, hampir sebagian besar kasus ini
tidak akan berakhir sesuai rencana. Kemungkinan Anda terlalu sibuk untuk
membawa baju tersebut ke tukang jahit atau tak sempat melakukan diet
sehingga baju tersebut hanya akan menjadi penghuni abadi lemari Anda.
3.
Terlalu sering makan di luar Ini merupakan pemborosan
terselubung yang tidak terasa. Bukan berarti Anda dilarang makan di luar
atau ngopi-ngopi bersama teman usai bekerja. Tetapi ketahui batasan
Anda dan jika sudah melebihi jatah bulanan, mau tak mau kompensasikan
dengan mengurangi pengeluaran lain. Misalnya sesekali membawa makan dari
rumah untuk makan siang di kantor atau berkumpul bersama teman-teman di
rumah ditemani cemilan dan makanan buatan sendiri.
4.
Biaya ATM Seringkali Anda harus dihadapkan pada situasi tak
ada ATM bank pilihan Anda dan terpaksa tarik tunai di ATM bank lain.
Sesekali memang tak ada salahnya, tapi jangan dibiasakan. Jika Anda
harus naik dari lantai dasar ke lantai 6 untuk menuju ATM bank Anda
sedangkan di depan mata ada ATM bank lain, jangan mudah tergoda.
Usahakan menarik uang sebisa mungkin tanpa biaya. Pelajari penawaran
dari bank Anda. Beberapa bank menawarkan transaksi gratis dengan syarat
tertentu.
5. Pembelian impulsif Diskon atau
promosi kartu kredit seringkali menjadi titik lemah para wanita saat
berbelanja. Promosi beli satu dapat satu ekstra, potongan harga jika
berbelanja dengan jumlah tertentu, atau hadiah spesial dengan
pembelanjaan khusus seringkali merupakan penawaran yang sulit ditolak.
Memang kedengarannya klasik, tapi apakah Anda benar-benar
membutuhkannya? Jika Anda belum bisa membayangkan menggunakan benda
tersebut lebih dari dua kali, sebaiknya lupakan saja niat membeli.
Bayangkan ada berapa barang di lemari Anda yang belum pernah dipakai,
bahkan sekali pun.
6. Benda sekali pakai Karena
ada acara olahraga di kantor, Anda memaksakan diri membeli celana
olahraga baru atau membeli gaun berwarna emas agar sesuai dengan tema
pernikahan kawan. Lalu apa yang terjadi setelah acara tersebut? Biasanya
benda yang dibeli hanya menjadi penghuni lemari. Maksimalkan
kreativitas dan koneksi Anda dalam hal ini. Apakah kakak ipar atau
sahabat Anda punya benda yang dibutuhkan sehingga bisa dipinjam? Coba
lihat kembali lemari Anda siapa tahu ada beberapa benda yang bisa
"didaur ulang”.
7. Menggunakan kendaraan untuk jarak
dekat Pergi ke supermarket yang jaraknya hanya dua blok dari
rumah tentu tak perlu menggunakan mobil atau motor. Usahakan berjalan
kaki atau naik sepeda untuk menuju tempat yang masih terjangkau tenaga.
Selain mendapat manfaat karena gerak badan, Anda juga terhindar dari
pemborosan yang tidak perlu dengan menggunakan bensin serta kendaraan
untuk jarak yang bisa dicapai dengan kaki. Selain hemat, Anda juga
membantu mengurangi polusi akibat asap kendaraan.
8.
Pemborosan alat listrik Matikan peralatan listrik atau
lampu ketika sedang tidak digunakan. Ini terdengar sepele, tapi baru
akan terasa saat Anda membayar tagihan listrik. Untuk apa menyalakan
pendingin ruangan saat Anda tak berada dalam ruangan tersebut. Matikan
lampu halaman segera saat matahari mulai bersinar. Penghematan
penggunaan listrik ini, selain ramah lingkungan juga ramah dompet.