VIVAnews - Dimana Anda menyimpan obat-obatan di rumah?
Di sebuah kotak khusus yang jauh dari jangkauan anak atau bisa dimana
saja? Obat-obatan yang dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan rumah
yang memiliki anak kecil bisa medatangkan bahaya bagi kesehatan buah
hati.
Data Pusat Asosiasi Pengendalian Keracunan AS mengungkap,
anak-anak yang harus menjalani perawatan akibat keracunan obat meningkat
30 persen antara 2001-2008.
Anak-anak masa kini memiliki akses
lebih besar pada obat-obatan ketimbang masa sebelumnya. "Obat kini bisa
ditemukan di mana-mana dalam rumah. Dan anak-anak makin mudah
menemukannya," kata Dr Michael Lanigan, dokter unit darurat SUNY
Downstate di Bay Ridge New York.
Obat yang kerap tak sengaja
diasup anak termasuk obat tidur, penghilang rasa sakit, obat jantung,
diabetes, flu, aspirin dan acetaminophen.
Seringkali efek samping
obat bekerja seperti racun dalam tubuh anak."Obat tidur adalah obat
penenang yang sangat kuat dan jika diminum dalam jumlah besar dapat
menyebabkan orang tertidur, bahkan koma," kata Lanigan kepada laman Aol.
Dia menambahkan, obat kardiovaskular dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan detak jantung.
Dalam konverensi
Pediatrik Amerika, seorang gadis cilik, Casey Gittelman,12, dan rekannya
mempresentasikan sebuah temuan unik yang juga dilakukan di sekolahnya.
Dia mencampur masing-masing 20 jenis permen dan obat-obatan. Dia lalu
meminta 30 guru dan orang tua serta 30 siswa TK untuk membedakan mana
permen dan obat.
"Saya sudah menduga banyak anak TK yang sulit
membedakan mana permen dan obat. Namun saya sangat terkejut banyak guru
dan orang dewasa yang juga sulit membedakan mana permen dan obat," kata
Casey.
Studinya menemukan, satu dari empat mahasiswa dan satu
dari lima guru mengalami kesulitan membedakan antara obat dan permen.
Dia menemukan, obat yang berbentuk bulat, mengilap, memiliki warna
serupa, dan tak bertulis paling sering disangka permen.
"Saya
pikir agar produsen obat harus memproduksi obat yang terlihat berbeda
dari permen sehingga mengurangi kekeliruan pada anak-anak," tambahnya.
Lanigan
menambahkan, obat beracun sebaiknya dikemas dengan bentuk yang tidak
berwarna-warni. Dia juga mengingatkan agar orang tua menyimpan obat di
lokasi yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Selain itu,
obat yang tidak digunakan lagi atau sudah habis masa pakainya segera
dibuang.