Provinsi di bagian Barat China ini terkenal secara internasional lewat
kenikmatan makanannya. Masakan khas Szechuan sering menonjolkan
permainan bumbu-bumbu yang berani, seperti rasa pedas yang ekstrim,
biasanya hasil dari penggunaan paprika, bawang putih dan cabai yang
banyak, terutama keunikan rasa merica Szechuan. Hasilnya adalah aroma
harum mirip jeruk, dan lidah yang sedikit mati rasa. Berikut adalah
beberapa makanan pedas khas Szechuan yang dijamin akan menguji batas
ketahanan Anda akan pedas.
Gong Pao Ji Ding (Kung Pao Chicken)
Gong Bao Ji Ding atau lebih dikenal dengan Ayam Kung Pao, adalah
masakan klasik dalam hidangan Szechuan. Makanan ini mengambil nama
Gubernur Szechuan pemimpin Dinasti Qing (abad ke-19), Ding Baozhen,
yang kabarnya sangat menggemari hidangan ini - Gong Bao adalah gelar
resminya. Campurannya adalah ayam yang diiris tipis (atau seperti
dadu), kacang tanah, dan cabai merah, ditutup dengan saos asam manis.
Ayam dan daun bawangnya saling melengkapi, sementara kacang menambah
kegaringan dalam penyajian.
Bebek Zhangcha (Tea-Smoked Duck)
Bebek Zhangcha, atau Bebek asap-teh, adalah hidangan wajib Szechuan.
Namun, sangatlah sulit membuatnya, maka hidangan ini biasanya hanya ada
pada pesta-pesta atau perayaan. Pertama, bebeknya direndam selama
beberapa jam, kemudian diolesi campuran rempah-rempah di bagian dalam
dan luarnya. Setelah melakukan semua itu, bebek dimasukan sebentar ke
dalam air mendidih, lalu segera dikeringkan. Ini untuk menjamin agar
kulit bebek tetap garing saat digoreng. Kemudian bebek diasapi dengan
daun teh hitam, ranting dan daun, kemudian dikukus selama 10 menit
sebelum digoreng.
Hui Gou Ru (Babi Masak Dua Kali)
Sesuai dengan namanya, hidangan ini harus melalui dua kali proses
pemasakan sebelum disajikan. Pertama, potongan besar iga babi direbus
dalam air panas dengan bumbu irisan jahe dan garam. Lalu, iga dipotong
menjadi bagian-bagian lebih kecil, digoreng sebentar dengan sedikit
minyak di wajan yang sudah dipanaskan, lalu disajikan dengan kubis dan
paprika. Hidangan ini konon berasal dari Dinasti Qing, ketika Kaisar
Qianlong meminta pesta di salah satu desa yang ia kunjungi. Kemudian
karena penduduk desa tidak memiliki bahan-bahan untuk dimasak, maka
mereka mengumpulkan berbagai sisa bahan makanan dan memasaknya kembali,
yang akhirnya melahirkan istilah "dimasak dua kali".
Mapo DaoFu (Tahu Mapo)
Mapo Doufu, atau Tahu Mapo, adalah satu lagi hidangan khas Szechuan.
Tahu dimasak dengan saus berbasis cabai dan kacang, ditutup dengan
daging cincang, biasanya daging babi atau sapi. Makanan ini memiliki
rasa pedas yang kuat, sebaiknya dihidangkan saat panas. Kepedasannya,
tergabung dengan rasa saus kacang yang khas, akan menghasilkan tujuh
karakteristik yang sering digunakan para koki untuk menggambarkan
hidangan ini: mati rasa, menyengat, panas, segar, lembut dan halus,
aromatik dan renyah.
Steamboat or Hot Pot
Di Szechuan, ini merupakan versi China dari sukiyaki Jepang. Seperti
beragam hidangan Szechuan lainnya, rasa pedas ditambahkan dalam varian
ini. Proses memasak adalah bagian dari memakan makanan ini, menggunakan
panci logam berisi kaldu pedas mendidih dan bahan-bahan lain, masakan
itu dimasak di depan Anda. Hidangan khas hot pot itu termasuk daging
yang diiris tipis, sayuran, jamur, pangsit, seafood dan tahu. Makanan
yang telah matang biasanya disantap menggunakan saus celup dan nasi.
ShuiZhu
Nama Shuizhu secara harfiah berarti "irisan daging yang direbus air".
Masakan Szechuan ini secara perlahan semakin populer di China juga
negara-negara lain. Daging direbus singkat, hanya sekitar 20-30 detik
sudah cukup untuk mematangkan sekaligus menjaga
tekstur lembut dan halus. Setelah ditiriskan, daging lalu disajikan
dengan sayuran, cabai kering, merica, bawang putih dan bumbu lain,
ditaruh di atasnya. Kemudian, daging disiram dengan minyak sayur panas
sebelum dihidangkan. Yang membuat hidangan ini unik adalah kelembutan
daging adalah hasil dari merebus, bukan menggoreng, juga kombinasi
kesegaran sayuran dan rasa pedas dari cabai.