Main » 2011»December»17 » Pontianak di Malaysia, Kuntilanak di Indonesia
4:56 PM
Pontianak di Malaysia, Kuntilanak di Indonesia
Artikel ini pertama kali dimuat oleh Yahoo! Newsroom Malaysia. Versi asli tulisan bisa dibaca di sini.
Sebuah rekaman video memperdengarkan suara tawa wanita yang memecah
keheningan malam. Rekaman tersebut dibuat pada pukul 1:48 dini hari di
sebuah pemakaman Cina di daerah Sungai Petani, Kedah, pada Maret 2009.
Paranormal
dan ketua dari Malaysian Ghost Research (Peneliti Hantu Malaysia),
Augustine Towonsing, berkata, "suara tertawa wanita" tersebut merupakan
suara makhluk gaib bernama "pontianak”.
Augustine adalah orang
yang percaya keberadaan hantu dalam bentuk energi murni yang tidak
memiliki bentuk fisik, melainkan medan magnet. Sehingga keberadaan
mereka tampak di alat pindai elektrik dan kamera.
"Karena itu,
melihat penampakan pontianak, sebagai contoh, merupakan penjelasan atas
penampakan metafisik dari hantu," kata Augustine, yang berpengalaman
lebih dari sepuluh tahun di bidang paranormal, kepada Yahoo!.
Sejarah pontianak Di
cerita rakyat Malaysia dan Indonesia, pontianak dikenal sebagai hantu
wanita yang meninggal ketika melahirkan. Beberapa argumen mengatakan,
pontianak merupakan evolusi dari hantu lain bernama langsuir. Ada pula
yang bilang, pontianak merupakan anak langsuir.
Dikisahkan,
pontianak muncul setelah seorang wanita cantik melahirkan bayi yang
langsung meninggal. Karena kaget, wanita tersebut pun langsung
meninggal.
"Saat mendengar berita buruk tersebut, wanita itu
menepukkan tangannya dan langsung terbang sambil tertawa terkikik-kikik
dan hinggap di sebuah pohon," tulisnya.
Pontianak dikenal
menggunakan jubah hijau, kuku yang runcing dan rambut hitam yang
panjang, yang panjangnya sampai pergelangan kaki. Banyak orang percaya,
dia hidup seperti burung hantu, hinggap di pepohonan, dan lainnya
percaya bahwa dia hidup di dekat pohon pisang.
"Menurut cerita,
rambutnya sengaja panjang untuk menyembunyikan lubang di belakang leher,
yang berguna untuk mengisap darah anak-anak,” tutur William.
Pontianak
dipercaya mengincar anak yang baru lahir. Menurut mitologi Malaysia,
strategi untuk melawan pontianak adalah dengan menangkap mereka dan
menggunting kuku dan rambutnya, lalu menjejalkan rambut dan kuku itu di
lubang belakang lehernya.
William menjelaskan, cara itu akan mengubah pontianak kembali menjadi wanita biasa.
Pemancingan dan bayi yang baru lahir Terdapat
versi lain soal keberadaan pontianak. Beberapa orang percaya, dia
merupakan hantu dari seorang wanita yang meninggal ketika melahirkan.
Pontianak kembali sebagai arwah penasaran, yang membenci para wanita
normal. Pontianak dapat muncul sebagai wanita biasa untuk menggoda para
pria dan mengisap darah mereka.
Cerita lain tentang pontianak
adalah, para hantu wanita tersebut dikenal suka makan ikan, dan sering
"terlihat" berada di kerumunan pemancing di hulu sungai. Mereka menunggu
untuk mencuri tangkapan mereka.
Penduduk Kampung Pontianak di
Pulau Pemanggil, Mersing, mengatakan kepada penyelidik paranormal dari
Singapura bahwa di pulau tersebut, terdapat satu pontianak yang memakan
bayi yang baru lahir. Pontianak tipe itu dapat melepaskan kepalanya
ketika mulai menyerang, biasanya pada malam hari. Hantu wanita itu lebih
suka bayi laki-laki.
Pada suatu malam, hantu pontianak
mendengar erangan seorang wanita sedang melahirkan di kampung tersebut.
Ia lalu melepaskan kepalanya dan terbang ke arah rumah wanita yang
sedang melahirkan, tidak sadar bahwa sudah ada sekelompok warga yang
sudah menyiapkan penyergapan.
Warga desa tersebut menangkapnya
dengan sebuah jaring, yang menyebabkan tubuhnya datang untuk bersatu
dengan kepalanya. Tetapi, sekelompok warga lainnya membunuh tubuh
pontianak tersebut dengan membakarnya. Jadi, tanpa adanya tubuh untuk
kembali, pontianak tersebut hancur.
Legenda abadi Mitos
pontianak cukup populer di berbagai media, terutama layar perak. Film
pertama tentang makhluk halus ini dibuat ketika Malaysia merdeka pada
tahun 1957. Sayangnya produser film tersebut membuang rol film ke kolam
bekas tambang karena ruang penyimpanan di rumahnya sudah tidak cukup.
Walau
hantu wanita di Kampung Pontianak sudah dihancurkan, dia tetap "hidup"
di dunia modern. Lebih dari 50 tahun kemudian, film komedi seperti
"Tolong! Awek Aku Pontianak” masih banyak ditonton orang.