Perilaku orangtua dalam mendidik sejak dini ternyata berkorelasi
langsung dengan sikap, pribadi buah hati di masa mendatang. Jika salah
melakukan pengasuhan, yang terjadi justru anak mempunyai sifat atau
sikap negatif. Lalu bagaimana mendidik anak yang tepat sehingga menjadi
anak hebat (incredible).
Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua. Tetapi, orangtua
tetap perlu belajar menerapkan pola pengasuhan yang positif pada anak
agar dapat membentuk karakter positif anak di masa depan.
Hanny Muchtar Darta dari EI Parenting Consultant saat talkshow
"Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin & Mineral Agar Anak
Incredible" yang digelar oleh Scott's Multivitamin di Cilandak Town
Square, Jakarta Selatan, mengungkap beberapa tips ataupun trik yang
bisa menjadi rujukan:
1. Berkomunikasilah secara positif. Orangtua harus mempunyai
persepsi bahwa anak itu unik dan mempunyai perbedaan dibandingkan anak
yang lainnya. Jadi orangtua harus mempunyai kemampuan untuk membangun
bakat yang dimiliki dengan cara yang positif. Kalau ibu ingin anaknya
belajar bukan bilangnya "Jangan malas-malas". Tapi akan lebih baik jika
mengatakan "Ayo dong semangat belajar".
2. Hindari membandingkan dengan adik, kakaknya atau dengan anak lain. Jangan
membandingkan dengan yang lain, tapi bandingkan dengan kemajuan yang
diperoleh buah hati. Jangan mengatakan "Kakak kamu lebih hebat atau
kakak kamu lebih rajin belajarnya, jadi kamu harus seperti dia dong.
Harusnya "Loh kamu kemarin nilai Matematika dan Bahasa Inggris nilai
kurang, seharusnya nanti harus lebih baik".
3. Dorong anak untuk ikut kompetisi. Anak yang berusia 5-8 tahun
lagi senang-senangnya berkompetisi karena dari segi kognotifnya lagi
senang-senangnya untuk menunjukkan kebisaannya dan kemampuan yang
dimilikinya. Tapi kalau sudah 12 tahun keinginan untuk berkompetisi
turun. Jadi kalau ingin membentuk anak yang hebat, ajaklah berkompetisi
sejak kecil.
4. Hindari memotong pembicaraan. Seringkali dilakukan orangtua
yang tidak sabar mendengarkan dan selalalu menyalahkan. Yang harus
dilakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu dengan penuh perhatian.
Anak juga ingin dihargai pendapatnya. Jika ini dilakukan bisa melatih
anak berani mengemukakan pendapat, atau gagasan yang dimilikinya.
5. Fokus pada tujuan. Terkadang orangtua asal memerintahkan.
Misalnya, mengatakan jangan lupa baju olahragamu dibawa pulang atau
mengatakan jangan malu bertanya nanti sesat di jalan. Lebih baik
mengatakan, "Kalau berani bertanya, itu tanda anak cerdas,". Jadi
bicaranya lebih positif sehingga membuat anak menjadi terinspirasi.
6. Memberikan banyak pujian, tentunya di tempat dan waktu yang tepat. Terlalu
banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk buah
hati. Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian
atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan,
"Mama senang, lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di
tempat semula."
7. Berikan pelukan, belaian, dan ciuman. Biasakan memeluk buah
hati hingga 12 kali sehari. Tujuannya supaya ia merasakan adanya
kedekatan, kehangatan sehingga mampu membangun ikatan emosional yang
baik disamping anak akan merasa diterima dan didukung oleh orangtuanya.
8. Membangun aturan sederhana. Melatih kedisiplinan bisa
dilakukan dengan membangun rutinitas misalnya: jam makan, jam tidur,
makan pada tempat yang benar, dan lain sebagainya. Ini akan melatih
anak hidup secara disiplin. Meski demikian, sebagai orangtua harus
memberikan contoh melakukan kedisiplinan. Jangan terus dilanggar.
9. Hindari untuk bicara dengan anak ketika sedang mengalami emosi negatif. Belajarlah
untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel.
Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang
kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar,
dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak
nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.
|