Para wanita pasti melakukan aktivitas satu ini: bergosip. Memang
sudah jadi rahasia umum, bahwa wanita tak bisa menyimpan rahasia.
Bergosip juga sudah menjadi makanan sehari-hari bagi sebagian
wanita. Terlebih lagi kini banyak media yang memudahkan kaum wanita
untuk bertukar informasi, seperti Twitter dan Facebook.
"Gosip merupakan bagian yang penting bagi kehidupan manusia. 99
persen apa yang orang perbincangkan adalah mengenai orang lain," ungkap
psikolog Dr Colon Gill.
Namun, dibalik semua keburukannya, bergosip ternyata memberi dampak yang positif bagi kesehatan.
"Bergosip menaikkan kadar hormon positif, seperti serotin, yang membantu menurunkan stres dan kecemasan," ungkap Dr Colin Gill.
Dr Gill juga menjelaskan, pada saat wanita bergosip, mereka akan
mendapatkan ketertarikan atas apa yang orang lain katakan dan begitu
pula sebaliknya, dan ikatan tersebut membuat mereka merasa lebih baik
dengan melepaskan perasaan bahagia.
"Bergosip selalu diselingi banyak tawa, dimana hal ini
meningkatkan zat kimia 'bahagia' di otak wanita dan bahkan, ini justru
membantu kita memberikan sedikit pemanasan untuk otot juga," tambah Dr
Gill.
Karena itulah, seseorang yang menjalani hubungan sosial yang baik
dengan orang lain cenderung merasa bahagia, sehat dan panjang umur
dibandingkan wanita yang terisolasi dengan dunianya sendiri. Kebahagiaan
yang diperoleh wanita secara tak langsung dari bergosip ternyata
membantu mereka menunda proses penuaan.
Studi dilakukan oleh Brandeis University menemukan mereka yang
memiliki hubungan sosial aktif ditunjang dengan olahraga rutin dan
kontrol diri yang baik memiliki ketahanan dan menunda proses penurunan
kualitas tubuh selama 10 tahun ke depan.
Namun, Dr Gill mengingatkan kalau gosip dengan pembicaraan serius dan terkadang menyakitkan justru tak baik bagi kesehatan.
"Gosip yang seperti itu justru membuat orang menjadi stres. Dan
bisa saja gosip tersebut menjadi bumerang jika Anda mengatakan sesuatu
yang tak benar," ungkapnya.
|