Hujan sudah mulai sesekali turun di beberapa daerah di Jakarta. Meski
entah kapan musim hujan dimulai, tak ada salahnya kalau rumah
dipersiapkan untuk menghindari hal terburuk.
Atap
Periksalah atap untuk mencari retak di bagian bubungan. Retak rambut
bisa diatasi dengan kawat kasa yang dilapis antiair. Retak besar mungkin
perlu penanganan lebih: dibobok dan diplester kembali.
Periksa genting — siapa tahu ada yang merosot. Jika perlu, ganti
genting yang sudah rusak. Jangan lupa memerhatikan kayu-kayu pada atap
jika ada yang lapuk. Kayu yang lembap, jika tidak segera ditangani, bisa
jadi bagian yang disukai rayap.
Perhatikan langit-langit. Apa ada perubahan warna? Perubahan warna,
yang kadang muncul dalam bentuk lingkaran, merupakan salah satu tanda
kebocoran di sekitar daerah itu. Perbaiki segera kebocoran itu. Kalau
tidak, selain tidak sedap dipandang, langit-langit bisa bocor bahkan
runtuh.
Lakukan seluruh pemeriksaan atap ini secara rutin, misalnya sekitar
tiga bulan sekali.
Dinding dan Cat
Dinding luar bisa diberi lapisan tahan segala cuaca. Jika ada yang
retak, dinding perlu dibobok dan diplester ulang sebelum diberi lapisan
tahan cuaca.
Dinding luar dari batu alam berisiko ditumbuhi lumut lebih tinggi
dibandingkan dinding yang dicat. Untuk menghindari lumut, lapisan pernis
antijamur dapat diberikan setiap enam bulan sekali.
Saluran Air
Periksa talang air, pastikan tidak mampat. Saluran got di depan rumah
juga harus dibersihkan agar tidak tersumbat dan menyebabkan genangan
air.
Aksesori Pekarangan
Aksesori di luar ruangan yang terhubung ke listrik, seperti lampu, perlu
diperhatikan kabelnya. Jangan sampai ada yang terkelupas dan
menimbulkan bahaya.
Kalau ada pohon besar di pekarangan, potonglah cabang-cabang yang
sudah rapuh agar tidak jatuh saat hujan besar.
Saat Banjir
Ada tiga hal lain yang perlu mendapat perhatian lebih saat banjir:
listrik, gas, dan air. Ketiganya harus dapat segera dimatikan saat
terjadi banjir.
Cabut semua barang-barang elektronik dari listrik dan cari
tempat tinggi yang tidak terkena air.
Tutup pintu dan jendela dengan karung pasir, lembaran seng,
atau material lain untuk meminimalkan masuknya air ke dalam rumah.
Pindahkan furnitur dan aksesori interior lain ke tempat yang
lebih tinggi. Tak perlu semua, yang dipindahkan adalah furnitur dan
aksesori yang dianggap lebih berharga.
Sebaiknya berbagai dokumen penting disimpan dalam sebuah tas.
Keuntungannya: saat terjadi banjir, atau bencana lain, hanya tas itu
saja yang perlu diingat.
Terakhir: saat terjadi banjir, keselamatan manusia tetap di
atas segalanya.
|